Rock Me's Clock and Calendar

Followers

Translate with your language

Senin, 24 Juni 2013

LOVE AND CRIME - Chapter 5

Author :  Erica Mulyani a.k.a Erica Edward Styles
Genre :  Romance, Hurts , crime ,and Friendship
Length :  i dunno
Casts :  Harry Styles as Harry Styles , Niall Horan as Niall Horan, Chanel Celaya as Fleuretta isabelle, Eleanor Calder as Eleanor Calder, Perrie Edwards as Perrie Edwars and the others

***************************************

Sebelumnya di Love and Crime - Chapter 4

      Setelah beberapa menit berlalu kini dia sudah selesai dengan pekerjaannya, dia sudah mengobati luka pada bagian perutku, ada sedikit luka lebam disana dan beberapa kali gadis itu mengucapkan kata maafnya padaku namun aku sama sekali tidak meresponnya. Baiklah, memang ini terlihat jahat namun perempuan itu harus di beri pelajaran. Aku melihat gadis itu sedang melihat-lihat suasana rumahku, seperti ia mengagumi arsitektur rumahku.
     “ kau mengaguminya ?” aku bertanya padanya lalu ia menoleh kearahku
     “ ya tentu saja ! ini sangat indah” pujinya. Aku terkekeh. oh, sepertinya ia benar-benar menyukainya.


***

“ aku mencintaimu , el. Aku akan menepati janjiku. Aku akan meluangkan waktuku untuk itu, aku janji , el. you're the only one that knows me Better than I know myself ”

***

Still Harry Styles's Point Of View

     Ternyata mataku kini belum bisa lepas padanya , aku masih melihatnya sedang berjalan-jalan melihat seisi rumahku dan kadang-kadang aku melihatnya berdecak kagum. oh , ini sungguh berlebihan ! apa jangan-jangan gadis ini sama sekali belum pernah melihat rumah sebesar ini ? oh , tidak mungkin ! mengingat dia mempunyai mobil ferarri F430  berwarna merah, dan itu sama sekali bisa di bilang mobil yang mahal dan popular , jadi tidak mungkin kalau gadis ini miskin. tapi, persetan. apa urusanku dengan gadis aneh ini.
      
      " jadi namamu siapa ? " aku membuka suaraku, lalu gadis itu menoleh padaku dan sedikit memberikan aku senyuman. dan , oh . bisa ku akui kalau senyumnya itu manis.
      " Namaku Fleuretta Isabelle,Panggil saja aku Fleuretta. Dan namamu Harry bukan ?" dia menjulurkan tangannya kepadaku itu sedikit membuatku tersentak.
      " nggg.. i-iya Aku Harry Styles. well, panggil saja aku Harry" kataku lalu meraih tangannya, aku rasa tatapanku sama sekali tidak memudar. maksudku , aku masih menampilkan tatapan dinginku padanya.
      
        Kini dia melanjutkan aktivitasnya yang tadi , ya tetap memandangi seisi rumahku. aku pikir apakah gadis ini tidak bosan berada di rumahku hanya cuman memandangi rumah ini ? oh ! entahlah, sampai-sampai aku lupa tidak membuatkannya minum. aku menelan ludahku berkali-kali melihat gerak-geriknya, dasar gadis aneh !

       " jadi kau murid baru di sekolahku ? kau pindahan darimana ?" entahlah apa yang terjadi pada mulutku saat ini seakan tidak bisa tertutup, dan hal yang tidak penting yang seharusnya tidak aku pertanyakan seketika keluar dari mulutku.
       " iya aku murid baru, aku pindahan dari France ".
       " oh, jadi apa yang membuatmu pindah kesini ? ".
       " aku hanya mengikuti orang tuaku untuk pindah kesini, dan sampai saat ini aku tidak tau apa yang membuatku pindah ke sini" pekiknya. haha , entahlah memang gadis ini sangat aneh. sampai-sampai ia pindah kesini ia tidak tau alasannya ? ini benar-benar aneh, sungguh dalam hatiku ingin sekali tertawa keras setelah mendengar peryataannya.
       " benar-benar gadis bodoh" jawabku. gadis itu menatapku beberapa detik , lalu ? ya , tuhan ! dia terkekeh kepadaku. apa-apaan dia ? apa dia gila ? apa baru saja kepalanya terbentur oleh salah satu koleksi barang antik miliku ?. oh , ya lupakan ! bukannya sedari tadi aku mengekori langkahnya dari belakang ? ,jadi ya tidak mungkin jika kepalanya habis terbentur oleh salah satu barang antik-ku


***

Fleuretta Isabelle's Point Of View
       " jadi kau murid baru di sekolahku ? kau pindahan darimana ?"tanyanya. aku menoleh padanya lalu memincingkan mataku padanya. kenapa dia seperti seorang Detektif  sekarang ? meng-introgasiku dengan beberapa pertanyaan, itu sama sekali bukan urusannya, tentu saja.
       " iya aku murid baru, aku pindahan dari France"
       " oh, jadi apa yang membuatmu pindah kesini ? ".
       " aku hanya mengikuti orang tuaku untuk pindah kesini, dan sampai saat ini aku tidak tau apa yang membuatku pindah ke sini".
       " benar-benar gadis bodoh" katanya, aku menatapnya beberapa detik lalu aku terkekeh padanya, bisa aku pastikan ini adalah kekehan yang aku buat-buat. maksudku ini sama sekali tidak ada yang lucu untuk di tertawakan. 


          jujur saja saat aku berada disini mataku tidak bisa diam menilik ke beberapa sudut rumah ini , aku melihat seisi ruangan ini. kadang-kadang aku berdecak kagum melihat arsitektur rumah ini. dan ini memang sedikit aneh, sebenarnya aku ini ingin menjadi arsitektur atau menjadi seorang seniman yang terkenal ? oh , tuhan ! oh,aku rasa mataku hampir terlepas dari tempatnya kalau berlama-lama melihat seisi ruangan ini. aku menatap jam dinding yang ada di rumahnya, sebuah jam dinding berbentuk lingkaran dan sisi-sisinya di lapisi dengan beberapa berlian. oh ,yang benar saja ? aku sedang tidak bermimpi , aku tidak sedang berada di sebuah istana seperti di beberapa dongeng yang pernah aku baca dan aku dengar. Ini sudah hampir mendekati perkiraanku, maksudku aku mengira dia adalah anak yang kaya, orang tuanya bekerja di perusahaan terkenal dan mempunyai beberapa perusahaan yang maju , berangkas banknya yang berisi se-tumpuk uang hasil kerja orang tuanya , dan beberapa hal yang hampir mendekati perkiraanku.
 
   “ orang tuamu pasti orang yang maju dan sukses !”. dia menoleh kearahku lalu mengerutkan dahinya menatapku heran. Oh, apa pertanyaan yang baru saja keluar dari mulutku adalah pertanyaan yang aneh ? entahlah, setelah itu dia mengalihkan wajahnya dan berjalan mendekat kearahku

   “ oh well, tebakanmu benar. Mereka adalah orang yang sukses”. Aku tersenyum setelah ia mengatakan pernyataan itu, berarti perkiraanku benar. Aku menatap wajahnya , mata kami saling beradu saling menatap satu sama lain. Entahlah , apa yang terjadi denganku. Maksudku tubuhku seperti mengejang saat aku menatap pria itu, mata hijaunya menyiratkan sikap dinginnya , matanya menatapku tajam seperti elang yang sedang mengawasi mangsanya.

    “ umm… jadi pekerjaan orang tuamu apa ? dan dimana mereka ?”.  kataku. Matanya masih menatap mataku, ia sama sekali tidak memutar pandangannya selain padaku, lalu sedetik kemudian dia terkekeh. “ ada apa ? apa pertanyaanku aneh ?” lanjutku, dia menghentikan kekehannya dan seketika ia maju satu langkah dari tempatnya tadi. Aku menahan napas saat ia mendekatiku, jadi apa yang akan pria ini lakukan ? mendekatikulagi ? entahlah.

    “ apa aku harus memberitahu pekerjaan orang tuaku dan keberadaan mereka sekarang ? haha, oh.Apa mungkin kau ingin menemui orang tuaku lalu merengek meminta uang ?”katanya. Kata-kata itu terdengar meremehkan dan asal kau tau , ini menyakitkan.Apa yang baru saja ia katakan ? aku akan merengek meminta uang pada orang tuanya ? hell, yeah aku masih mampu ! orang tuaku juga masih bekerja dan bisa menghasilkan uang hasil jerih payah mereka sendiri dan jadi buat apa aku mengemis kepada orang tuanya ?dasar aneh.

   “ apa kau bilang ?merengek meminta uang pada orang tuamu ? asal kau tau aku tidak perlu merengek pada orang tuamu aku tinggal menggesek ATM ku lalu dalam sekejap jutaan uang ada di tanganku” aku membalas perkataannya dan memberikan sedikit penekanan intonasi di setiap katanya. Dia terkekeh lalu matanya menatapku dingin.

    “ oh ya ? jangan berbohong padaku” dia membalas perkataanku, matanya menatap mataku tajam. Dasar orang gila buat apa aku berbohong padanya. “ ah , sudah lupakan ! jadi kau akan pulang kapan ? memang kau kira waktu-ku hanya aku pakai untuk menemanimu ?” dia memalingkan wajahnya lalu membelakangiku. Baiklah , lupakan percakapan tadi. Aku sudah terlalu lama ada dirumahnya mulai dari mengagumi rumahnya , mengobati luka pria ini , lalu mengagumi rumahnya kembali hinga berjam-jam , dan sekarang aku di lecehkan. Oh, Persetan dengan semua ini. Mungkin dia juga sedikit muak jika aku berlama-lama dirumahnya.

   “ baiklah, aku akan pulang sekarang”

   “ aku akan mengantarmu ke sekolah , agar kau bisa mengambil mobil merahmu itu”

   “ really ? thank you”

***

Niall Horan’s Point Of View
   

    Sore ini aku punya sedikit pekerjaan jadi malam ini aku tidak bisa menemani adikku makan malam. Sial, mengapa Ken selalu memberikan tugas mendadak kepadaku. Aku merasa aku tidak pantas menjadi seorang kakak yang baik untuk adikku setelah kedua orang tuaku meninggalkanku untuk selama-lamanya. Padahal, aku telah berjanji pada mereka berdua kalau aku akan menjaga adikku baik-baik dan selalu menemaninya setiap saat. Tapi pekerjaan ?di umurku sekarang aku harus bekerja untuk menghidupi kehidupan kami berdua. Ini benar-benar berat , ini antara janjiku dan pekerjaanku. Jika aku memilih janjiku aku tidak mungkin bisa hidup hingga sekarang, dan bisa melanjutkan sekolah. Dan Dengan bekerja pada ken aku bisa mendapatkan uang untuk melangsungkan kehidupanku hingga sekarang. Dan jika aku memilih pekerjaanku akuakan menelantarkan seorang gadis kecil yang kini sudah dewasa , senyumnya yang selalu Nampak pada wajahnya jika aku pulang dari pekerjaanku. Tapi , sayang. Ia sama sekali tidak mengetauhi apa pekerjaanku. Tapi aku akan berjanji suatu saat aku akan menjelaskan semua padanya mengapa aku mengambil pekerjaan seperti ini,aku berjanji. Aku harap ia bisa mengerti mengapa aku mengambil pekerjaan ini.aku harap ia tidak kecewa. Aku baru saja sampai di rumah,lalu aku mendapatkan sebuah pesan dari ken, aku mengusap layar handphone-ku lalu membuka pesan dari ken.

From: Ken

Hi, Bro! apakah kau bisa menemuiku ?
aku harap kau bisa menemuiku di tempat bar yang biasa kita datangi
  
   aku memincingkan mataku saat membuka pesan dari ken, apakah ada misi baru dari ken ? entahlah,sebaiknya aku menemuinya.

To : Ken

Tentu saja !
Aku akan kesana dalam beberapa menit.

***
   Aku beranjak keluar dari kamarku dan menemui adikku sedang menata beberapa makanan untuk makan malam, ia menoleh kearahku , kali ini aku bisa melihat raut wajahnya yang seketika berubah. Pasti dia sudah tau aku akan pergi bekerja.

      “apa kau ingin pergi bekerja , niall ?”

      “ iya, maafkan aku, el. Aku tidak bisa menemanimu makan malam hari ini”

      “ bukannya memang kau tidak pernah menyempatkan waktu untuk makan malam bersamaku ? kau hanya mementingkan pekerjaanmu” sungguh rasanya jantungku seperti di hantam benda keras ,sangat keras setelah aku mendengar perkataannya. Apa benar ? apa aku sesibuk ini sampai aku tidak bisa menyempatkan waktu untuk makan malam dengannya. Oh , tuhan dia menitikan air matanya. “ sebenarnya apa pekerjaanmu ,niall ? mengapa kau terlalu sibuk dengan itu , kau menelantarkanku. Kau lupa dengan janjimu pada mama dan papa saat mereka berdua meninggal. Kau berdusta !seharusnya aku juga mati saat kecelakaan itu agar aku bisa mendapatkan kasih sayang di surga bersama me…” aku menghampirinya lalu memeluknya erat sebelum ia melanjutkan kata-katanya, aku tidak kuat mendegar kelanjutan kata demi kata yang keluar dari mulutnya. Rasanya pipiku memanas aku tidak bisa membendung airmata yang seketika tumpah ruah mengalir di pipiku, aku memeluknya erat dalam dekapanku. Kali ini , aku benar-benar bisa mendengar suara isak tangisnya. Maafkan aku, el.

      “ el..hentikan itu. Berhenti mengatakan itu. Ya tuhan, aku memang salah ,aku telah mengingkari janjiku sendiri. Maafkan aku , el. Aku benar-benar menyayangimu” aku memeluknya erat,lebih erat kali ini. ya , tuhan ! sampai-sampai aku baru ingat aku tidak pernah memeluknya se-erat ini setelah aku memeluk erat tubuhnya saat kejadian itu,kejadian saat orang tuaku meninggal. Benar kata ,el. Aku sudah terlalu lama mencampakannya , menelantarkannya. “ el, aku tau kau membenciku. Aku tau itu,aku adalah pria bodoh yang hanya mementingkan perkerjaan saja. Aku tidak pernah melihat sekelilingku , aku masih punya gadis kecil yang butuh perhatianku. Aku memang bodoh ,el. Dan kau pantas untuk membenciku”.

    “ aku tidak pernah membencimu ,niall. Aku mencintaimu. Aku hanya ingin kau meluangkan waktu untukku, untuk kami berdua. Aku ingin seperti temanku yang lainnya. Mereka selalu bercerita tentang apa yang baru saja terjadi , tertawa bersama-sama , berbagi rahasia bersama kakaknya. Aku hanya mau itu, sungguh”

     “ aku mencintaimu ,el. Aku akan menepati janjiku. Aku akan meluangkan waktuku untuk itu, aku janji, el. you're the only one that knows me Better than I know myself ” aku menatap matanya yang sedikit sayu sekarang, aku mencium keningnya. El, aku aku akan menepati janji itu. Aku mencintaimu , aku akan menjagamu.

Cause if I wanted to go I would have gone by now,
But I really need you near me to Keep my mind off the edge
If I wanted to leave I would have left by now
But you're the only one that knows me
Better than I know myself

To Be Continued 

2 komentar:

  1. Kak, lanjutin ceritanya dong.
    Ni cerita bagus dan apik banget....
    Plis, plis, plis, plis lanjutin ceritanya....
    :D

    BalasHapus
  2. Kak..........
    Buatin chapter 6 dong,
    ^_^
    I like it!!!!!!

    BalasHapus