Rock Me's Clock and Calendar

Followers

Translate with your language

Minggu, 09 Juni 2013

LOVE AND CRIME - Chapter 3

Author :  Erica Mulyani a.k.a Erica Edward Styles
Genre :  Romance, Hurts , crime ,and Friendship
Length :  i dunno
Casts :  Harry Styles as Harry Styles , Niall Horan as Niall Horan, Chanel Celaya as Fleuretta isabelle, Eleanor Calder as Eleanor Calder, Perrie Edwards as Perrie Edwars and the others

***************************************************************************



***

Author’s Point of View


            gadis itu membopong tubuh pria yang ada di sampingnya dengan sekuat tenaga agar mereka tidak terjatuh , mengingat laki-laki itu tadi telah mengecamnya agar berjalan dengan hati-hati. Pria itu masih merintih kesakitan sambil memegangi perutnya, bibirnya yang berwarna merah karena semburan larutan merah yang keluar dari mulutnya akibat  hantaman pria blonde yang menghantam bagian tubuhnya, tepatnya perutnya. Seperti sebuah kutub magnet mereka berhasil membuat orang disekeliling sekolah menatap mereka dengan heran, tapi pria itu seakan tidak peduli dia masih tetap menahan rasa sakitnya. “mmm..aku terganggu dengan tatapan mereka pada kita” gadis berambut brunette itu mengetus mengatakan ia tidak suka di pandang seperti itu, tapi tetap saja pria yang sedang ia topang tidak sama sekali merespon eluhan gadis itu, gadis itu hanya mendengus dalam hati meratapi kejadian di hari pertama diamasuk sekolah. “kau bawa mobil ?” Tanya gadis itu kembali, pria itu hanya memasang wajah datarnya, dingin sekali. Melebihi dinginnya kutub utara, matanya hijau seperti daun muda yang tidak akan pernah hancur atau mati karena termakan usia, ya tatapannya tidak meleleh sekali, tetap dingin. “ ya aku bawa, bukannya kau juga membawa mobil ferarri merah F430 yang popular itu, girl ?” jawab ketus pria berambut curls itu dengan suara yang datar,perempuan itu terkejut mengapa dia bisa tau kalau dia membawa mobil popular itu kesekolah. “kk-kau tau dari mana ? apa jangan-jangan kau membututiku dari rumah hingga sekolah ?” kata perempuan itu terkejut sambil matanya menatapdalam-dalam pria yang ada disampingnya. “apa kau penjahat ? apa kau ingin menculikku ?” lanjutnya, terlihat mimik muka dari perempuan itu yang ketakutan lalu dilanjutkan dengan tatapan tajamnya menusuk mata pria yang ada dihadapannya sekarang.


***

Harry Styles’s Point Of View

        “kk-kau tau dari mana ? apa jangan-jangan kau membututiku dari rumah hingga sekolah ?” kata perempuan itu terkejut.Matanya menatapku dalam-dalam seperti ingin tau semua, menilik mataku mengamatinya lebih dalam, aku hanya acuh. “apa kau penjahat ? apa kau ingin menculikku ?” lanjutnya, terlihat sekali raut wajahnya yang bergidik ketakutan menatapku, haha ! itu membuatku ingin sekali tertawa. Raut mukanya ? seakan gadis paranoid, yang gelisah apabila dirinya benar-benar ingin diculik oleh seorang pria sepertiku. Hell , yeah. Aku tidak semurahan itu bertindak menculik orang seperti dia yang sama sekali tidak berguna. Mungkin aku lebih memilih untuk menculik barrack obama, atau mungkin penjabat-penjabat dunia yang begitu penting, mungkin dengan menculik mereka aku bisa kaya. Haha ! walaupun mungkin ada dua pilihan aku menjadi kaya atau mendekam dalam penjara seumur hidup. Kini mata biru laut perempuan itu menatapku tajam, oh , shit ! berani sekali dia melakukan itu pada seorang harry styles, tapi ada benarnya juga dengan apa yang dikatakan horan bajingan itu dia pantas di beri pelajaran sebagai murid baru, bukan pelajaran mengenai seni yang biasa di ajarkan di Don Valley School and Performing Arts College , melainkan pelajaran versiku. Haha ! aku hanya tertawa setelah beberapa menit dia mengatakan seperti itu lalu menatapnya tajam, dia bergidik ngeri melihatku dan tidak tau hatiku merasa puas melihat ekspresinya. Seakan aku seorang pembunuh yang ingin membunuhnya dan melihat dia terkapar dengan darah yang mengalir dari dalam tubuhnya. “kau tidak perlu tau itu , baby girl. Aku ingin menculikmu ? apa kau benar-benar ingin aku menculik gadis aneh sepertimu ? menculikmu buat apa , baby ? kau bukan sama sekali emas yang berkilau ataupun permata yang mahal , kau hanya gadis bodoh dan aneh !”jawabku ketus. dia hanya menampakkan rautan wajahnya yang datar sama sekali tidak terpengaruh dengan omonganku,aku mengalihkan pandanganku lalu dia mulai membuka suaranya “ kau bersungguh-sungguh ?” aku menoleh , melihat kearahnya lagi matanya lagi-lagi menatapku dalam-dalam mata birunya seperti air, air yang sama sekali tidak pernah di kotori , masih sebening ketika air itu mengalir. Oh matanya seperti air yang berada di samudra. Aku menggeleng cepat untuk mengusir semua pikiran yang baru saja lewat dengan sendirinya , memuji gadis aneh ini. Oh , shit ! aku butuh dokter untuk memeriksa otakku. “ apa aku terlihat seperti penculik ?” dia menatapku lebih tajam lagi-lagi dia mulai membuka suaranya “ tampaknya seperti itu” nadanya seperti menyinggungku. Ah ,sial ! kadang-kadang perempuan ini selalu membuat emosiku tidak terkendali, walaupun aku baru saja menemuinya tapi sudah dua kali ia membuatku jengkel. Aku menatapnya tajam bagaikan burung elang, tanganku mengepal membuat kepalan tinju seperti kaki elang yang kuat ditumbuhi dengan kaki bercakar meruncing tajam siap menerkam mangsanya dengan kaki kuatnya itu. Sama sepertiku yang ingin sekali bersiap-siap meninju wajahnya, dia tertegun melihatku , beberapa kali aku melihat dia menelan ludah cepat-cepat namun tersendak dalam tenggorokannya. “jangan banyak omong , bitch ! kau ingin tangan ini meninju wajahmu ? sekarang cepat kembali ke posisimu !” dia seperti terkena hipnotis dariku, dengan mudahnya aku membuat dia melakukan apa yang aku perintah, dia kembali keposisi semula melingkarkan tanganku pada lehernya tangan kanannya bergerilya menyentuh pinggangku agar aku berjalan dengan baik sambil mengikuti irama kakinya. Haha !mungkin dia masih ingat dengan kecamanku tadi.


***

Still Harry Styles’s Point Of View

      “ kita akan menggunakan mobil siapa ?” kata gadis itu aku menoleh menatapnya lalu terkekeh melihatnya kelelahan karena sedikit membopongku dari café hingga tempat parkir ini, tapi ternyata dia kuat sekali membopong tubuhku dia sama sekali tidak mengeluh. “ pakai mobilku saja ,baby” aku menatapnya dengan tatapan menggoda atau mungkin aku bisa menatapnya genit sekarang, dia menghiraukanku dan sedikit bergidik ketakutan. “ dimana mobilmu ?” dia bertanya kembali , lalu aku menaikan alisku yang kiri lalu dilanjutkan senyuman menyungging “ tepat sekali bersebelahan dengan mobil popularmu , babe” dia mengerutkan dahinya lalu mulai memincingkan matanya menilik mobil-mobil yang ada di parkiran, dan ! dia berhenti memincingkan matanya seakan dia telah mendapatkan yang ia cari, ya mobilnya. “ mobilmu yang mana ?ada dua mobil yang menghimpit mobilku.” Dia menoleh kearahku, lalu aku memincingkan mataku padanya “ apa kau bisa menebaknya, babe ?” dia memutar bolanya di hadapanku membuatku sedikit geram , apakah perempuan ini tidak bisa diajak bergurau ? oh, sayangnya perempuan ini kadang membuatku ingin sekali menamparnya atau meninjunya tapi sayang sekali aku tidak bisa melakukan perbuatan ini pada seorang perempuan lagi pula aku akan membuang tenagaku untuk meninju ataupun menamparnya, lebih baik tenagaku disimpan untuk suatu-suatu aku pergunakkan saat seseorang sedang berhadapan denganku, atau mungkin aku harus menyimpannya lalu meluapkannya pada Niall Bicth Horan itu. “ jangan membuat teka-teki yang membosankan seperti ini ! sekarang tunjukan dimana mobilmu !” perempuan itu membentakku membuatku terbangun dari lamunanku , aku menatapnya tajaml agi-lagi emosiku mulai naik karenanya. Oh, shit ! aku harus bisa mengontrol emosiku saat berhadapan dengan perempuan ini , berani sekali dia membentakku. “ shut.the.fuck.up ! aku tidak butuh ocehanmu yang hanya membuat emosiku tidak karuan. Kau pegang saja ini” intonasi dan penekanan setiap kata yang keluar dari mulutku terdengar jelas sekali aku menatapnya tajam lalu memberikan dia kunci mobilku, dia menekan tombol panelnya seketika terdengar bunyi dari mobilku, mobil yang tepat sekali berada disamping mobilnya gadis itu memincingkan matanya dia menilik dari kejauhan “ayo, cepat kita selesaikan semua permasalahan yang terjadi hari ini.” Perempuan itu membuka suaranya lalu menoleh kearahku dan beranjak pergi.


***

Niall Horan’s Point Of View


      “ they are look so sweet , perempuan jalang dan laki-laki bajingan itu!” aku melihat mereka dari kejauhan tepatnya aku sudah berada di lantai dua sekolah ini, saat aku ingin masuk kedalam ruang kelas setelah aku bertengkar dengan si styles itu aku tidak sengaja melihat perempuan dan styles bajingan itu di halaman parkir. Aku melihat mereka dari dalam jendela, aku heran dengan tindakan bodoh pria bajingan itu yang membela gadis jalang yang sudah membuat darahku naik ke ubun-ubun. Aku melihat harry menatapnya tajam lalu mengeluarkan kunci mobilnya dari dalam saku celananya,perempuan itu segera mengambilnya lalu menekan salah satu tombol panel mobil itu , seketika muncul bunyi dari sebuah mobil berwarna hitam aku melihat perempuan itu memincingkan matanya lalu bibirnya mulai mengatakan sesuatu ,entahlah apa yang dia katakan lalu dia beranjak meninggalkan harry , berlari kecil kearah mobil berwarna hitam itu. Kini dia sudah berada dibelakang mobil itu lalu matanya menilik memincing menatap kearah harry lalu… apa ! dia menatapku ? dia menatapku ! apa dia mengetauhi keberadaanku disini ? dia menatapku tajam alis kirinya terangkat keatas, aku terdiam , lalu membalas tatapannya lebih tajam dia memalingkan wajahnya dan beranjak masuk kedalam mobil berwarna hitam itu. Seketika sebuah decitan keras terdengar , sangat keras hingga aku harus menutup kedua telingaku dengan kedua tanganku. Oh , shit ! apa yang dia lakukan. Aku melihat kini mobil itu sudah keluar dari himpitan mobil lain lalu telah memutar 360 derajat yang membuat sebuah bekas pada aspal disana berbentuk lingkaran berwarna hitam akibat gesekan ban mobil itu dengan aspal itu. “ oh ternyata dia pandai sekali bermain dengan mobil berdaya turbo itu yang didalamnya sudah dilengkapi Nitrous Oxide System ” dia mulai melajukan mobil harry perlahan lalu berhenti tepat pada tempat harry berdiri sekarang.


To Be Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar