Rock Me's Clock and Calendar

Followers

Translate with your language

Sabtu, 15 Juni 2013

LOVE AND CRIME - Chapter 4

Author :  Erica Mulyani a.k.a Erica Edward Styles
Genre :  Romance, Hurts , crime ,and Friendship
Length :  i dunno
Casts :  Harry Styles as Harry Styles , Niall Horan as Niall Horan, Chanel Celaya as Fleuretta isabelle, Eleanor Calder as Eleanor Calder, Perrie Edwards as Perrie Edwars and the others

*******************************************************

Fleuretta Isabelle's Point Of View

        aku sedikit kecewa pada hari pertama aku masuk sekolah , mengapa harus terjadi hal yang seperti ini. pertama aku telat masuk kelas melukis dan mendapati teman-teman yang aneh mereka semua menatapku tajam seperti ingin membunuhku ,kedua aku bertemu dengan pria blonde pembawa sial itu dia membentakku tepat sekali pada wajahku lalu berkelahi dengan pria yang ada di hadapanku , ketiga aku bertemu dengan pria ini dia dingin sekali seperti sebuah kutub utara pandangannya , ucapannya terlalu ketus dan tajam dan aku pikir dia mudah sekali tersulut emosi ia mudah membentakku dan melayangkan kata-kata kasar dan sekali-sekali ia mengatakan ingin meninju atau menampar wajahku. aku berharap semua masalah ini akan cepat selesai. “ayo, cepat kita selesaikan semua permasalahan yang terjadi hari ini.” 

      aku mulai membuka suaraku lalu menoleh kearah pria itu dan beranjak pergi, aku benar-benar ingin menyelesaikan semua permasalah yang terjadi hari ini , aku ingin segera pulang dan sedikit memanjakan tubuhku. sekarang aku sudah ada di belakang mobil berwarna hitam mengkilat yang tadi berbunyi saat aku menekan salah satu tombol panel dari kunci mobilnya, Pandai sekali pria ini merawat mobilnya ! aku memincingkan mataku kearah pria yang berambut curls itu memastikan ia tetap berada disana. lalu , aku merasa telah dimata-matai oleh seseorang aku mencari keberadaan orang tersebut, dan ! i got it ! pria blonde itu , pria itu memata-mataiku dari dalam jendela ia sedikit tersentak melihatku menatap tajam dirinya. dan beberapa menit kemudian dia menatapku lebih tajam,melebihi tatapan elang , tajam dan menusuk seketika seperti darahku berhenti mengalir , aku sedikit bergidik ketakutan , aku tak ingin lama-lama di tatap seperti itu ! lalu aku memutuskan untuk segera masuk kedalam mobil berwarna hitam mengkilat itu , bagai sebuah permata. oh , mulus sekali mobil ini !ternyata pria ini mengemudikan sebuah mobil yang di gunakan Brian O'Connor tokoh protagonis pada film favorite-ku, Fast and Furiousapakah dia juga suka pada dunia otomotif ? mobil ini punya perangkat rem yang menggunakan Master Grade Performance dengan bahan keramik karbon ditambah lagi Turbo kit dari Switzer P800 dan perubahan desain knalpot didalamnya membuat mobil ini terlihat semakin sangar di hadapanku. 

       aku sedikit mengerjap lalu mulai menancapkan pedal, aku mengeluarkan mobil ini dari himpitan mobil ferarri merah F430 milikku dan mobil milik salah satu murid disekolah ini. aku memutarkan roda stir mobil ini,mobil ini telah berputar 360 derajat dan berhasil membuat decitan keras yang sedikit merusak telinga. aku menatap kearah pria blonde itu , haha ! pria itu sedang menutupi teliganya dengan kedua tangannya matanya pun seraya memejam.aku hanya terkekeh melihat kelakuannya dan beberapa menit kemudian dia mulai membuka matanya lalu menatap kearahku ditambah senyum menyunggingnya . oh , aku sungguh benci saat sesorang menyunggingkan senyumnya. aku mengalihkan pandanganku lalu mulai menancap pedal mobil ini perlahan , mobil ini bergerakmendekati pria yang berambut curls itu. aku menatap pria itu , tangannya masih meremas bagian perutnya, mungkin hantaman itu terlalu keras mendarat pada perutnya. kasihan dia, tanpa aku suruh kini dia beranjak kearah mobil, dia sudah ada di hadapanku tepat sekali pada depan pintu mobil kursi pengemudi aku memincingkan mataku lalu dia membuka pintunya “ biar aku yang kemudikan ! aku takut bisa-bisa kau membuat sedikit goresan pada salah satu body mobilku” lagi-lagi dia memandangku dengan sikapnya yang dingin, dingin sekali seakan menusuk sebagian tulang-tulang yang ada dalam tubuhku, aku menggigiti bibir bawahku hingga sedikit meninggalkan berkas putih disana aku menarik nafas lalu membuka safety belt yang baru saja melingkar ditubuhku “ kau lelet sekali !” pria itu membuka suaranya lagi aku sedikit mendengus kesal lalu beranjak dari kursi kemudi , tanganku langsung membuka pintu belakang mobil ini terdengar pria itu mengerjap lagi “ kau pikir aku supirmu,huh ?!” pria itu menatapku dengan tatapan tajam lagi , lagi dan lagi jantungku berdetak kencang tidak bisa ku atur , ada gangguan pada aliran darahku entahlah tidak selancar biasanya seakan ada yang menahannya , aku sedikit menahan nafasku saat pria itu mendekat kearahku 1 centi ,  2 centi , 3 centi , 4 centi , 5 centi terakhir tidak ada jarak lagi diantara kami. 

       Aku bisa merasakan desahan nafasnya , dan dengan mudahnya hidungku mencium bau yang menurutku maskulin  bertebaran pada seluruh tubuhnya dia menempatkan bibirnya kearah telingaku, aku bisa merasakan hembusan napasnya pada telingaku “ jangan menentangku,babe. Masuklah kedalam mobil dan kau duduk di depan bersampingan denganku” aku mencoba meneguk ludahku beberapa kali, seperti ada yang melilit perutku. Demi tuhan ! beberapa kata dan desahan yang ia keluarkan sangat sexy, aku menatap mata hijau daunnya , oh , ya tuhan. Mengapa pria ini begitu sempurna lekukan pada wajahnya yang membuat dirinya terlihat maskulin , lesung pipi yang kadang-kadang muncul saat dia terkekeh tadi. Oh, benar-benar tapi ini gila !sifatnya berbeda sekali dengan perawakannya. Aku menarik napas lalu segera berjalan menuju pintu samping mobilnya, aku menarik knop pintu mobil itu lalu aku meletakkan bokongku diatas jok mobil pria itu lalu disusul pria itu pun masuk kedalam.


***

        Pria itu mulai menancapkan pedal gas mobil itu , dan dalam seperkian detik mobil itu sudah melaju sangat cepat sampai aku harus memakai safety belt  yang berada disamping tubuhku. Tubuhku seketika menegang , oh ! apa-apaan ini pria itu ingin mencelakanku ? membuatku mati ? ini benar-benar gila, aku sedikit menganga saat melihat speedometer mobil ini, apa-apaan ? ini benar-benar bukan mimpi di siang hari tapi ini sungguhan dia melajukan mobilnya cepat sekali dan sedikit ugal-ugalan dan kadang-kadang ada saja mobil yang memberikan klakson pada pria itu memperingati agar pria itu mengemudikan mobilnya dengan berhati-hati. Aku mendengus kesal atas perbuatan pria ini, ya ! aku tau walaupun aku suka sekali menonton film balapan mobil seperti Fast and Furious.  aku tidak akan segila itu untuk mengemudikan mobil dengan kecepatan yang melebihi ambang batas.

       “apakah kau bisa memelankan laju mobilmu ?”. pria itu mengacuhkanku , seperti tidak mendengar apa yang telah baru saja aku katakan. Aku menghentakan kakiku perlahan lalu mendengus kesal.
      
      “ aku tau kau menyukai ini” pria itu mulai membuka suaranya dan berhasil membuatku menoleh padanya.
      
      “ apa ?menyukai ini ? apa kau tau apa yang sedang aku pikirkan sekarang ?!” jawabku ketus , pria itu hanya terkekeh saat mendengar perkataanku
     
     “ ya ,tentu saja aku tau apa yang kau pikirkan. Kau menyukai ini.” Aku menatapnya kesal, apa-apaan dia ? kenapa ia bilang kalau aku menyukai ini. Menyukai saat ia mengemudi dengan kecepatan yang melebihi ambang batas dan sedikit ugal-ugalan,memang jujur saja aku sangat suka saat Brian O'Connormengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang luar biasa , tapi ia tidak mengemudikan mobilnya dengan ugal-ugalan seperti pria ini.
     
    “whatever” dengusku dingin lalu aku memutarkan bola mataku di hadapannya pria itu kembali terkekeh. Oh,sial mengapa pria ini selalu merespon omonganku dengan sebuah kekehan yang sama sekali tidak ada hal yang lucu untuk di tertawakan.


****

      Pria itu mulai mengemudikan mobilnya perlahan setelah ia masuk kedalam sebuah perumahan , oh, entahlah rumah-rumah disini punya arsitektur yang mengagumkan terlihat modern sekali dan menurutku ini akan membutuhkan banyak uang jika aku ingin membelinya, aku menoleh menatap pria yang sedang terfokus dengan laju mobilnya aku memandangi pria itu dari atas aku melihat rambutnya. Oh, ya tuhan !rambutnya benar-benar lucu dan mengagumkan. Lalu aku berlanjut pada arah matanya, mata yang selalu menatapku tajam seperti elang, mata hijaunya yang membuatku sedikit tertarik untuk mempunyai warna mata yang sama dengan pria itu.

    “ jangan menatapku seperti itu ! aku tidak suka saat seseorang menatapku seperti itu” aku meneguk ludahku, oh , tuhan ! apa dia menyadari saat aku menatapnya.Oh ! ini sungguh memalukan sekali. Aku merasa perutku di lilit berkali-kali. “mengapa kau menatapku seperti itu ?” lanjutnya sedikit membuatku tersentak ,mungkin aku adalah orang gila jika aku mengakui kalau aku telah menatapnya dan sedikit memujinya. Mungkin itu bisa membuat pria ini besar kepala dan kembali mengeluarkan kekehannya itu. Oh ! apa yang harus aku katakan , jika aku mengelaknya itu akan membuat usahaku sia-sia karena telah tertangkap basah olehnya.
   
     “ nggggg…aku sa-sama sekali sedang tidak menatapmu” dustaku. oh, mudah-mudahan saja ini bisa membuatku terbebas dari intimidasi ini. seketika aku melihat pria itu memberhentikan mobilnya tepat sekali pada sebuah rumah berwarna cokelat. Rumah itu sedikit mengkilat seperti sebuah istana. Megah dan sangat cantik sekali.
   
     “ apa ini rumahmu ?” tanyaku. Pria itu menolehkan pandangannya padaku
   
     “ ya tentu saja!” pria itu menjawab perkataanku dengan suara yang datar, aku mengangguk mengerti lalu seketika aku melihat seseorang dalam rumahnya membukakan pintu untuk kami, lalu pria itu kembali menancapkan gas mobil itu lalu masuk kedalam rumahnya. Aku sedikit tertegun, apa pria ini mempunyai orang tua yang sangat kaya raya ? sampai ia memiliki rumah yang sebegini megahnya ?oh, pasti ! mungkin keluarganya adalah keluarga yang kaya raya.
   
      “ cepat keluar bodoh ! apa yang kau lakukan berlama-lama dalam mobilku ?” tanpa sadar pria itu sudah berada diluar , dan bodohnya aku masih didalam mobil ini dan membuatnya kesal. Aku melepaskan safety belt yang melingkar pada tubuhku lalu beranjak keluar aku menutupnya perlahan. Perlahan pria itu berjalan masuk kedalam rumah , lalu aku mengekorinya dari belakang tangannya telah mengenggam engsel pintu tersebut lalu membukannya perlahan. Dia segera masuk kedalam rumah lalu aku tetap mengikuti langkahnya dari belakang.Aku melihat pria itu menghempaskan tubuhnya pada salah satu sofa yang berada pada ruang tamunya, mungkin. Aku melihat pria ini masih menahan sakitnya. oh ,tuhan pasti akan segera mengutukku ! karenaku pria ini terluka ia meringis beberapa kali untuk menahan rasa sakitnya.

    “ dimana kotak P3Kmu ? aku akan segera mengobatimu” kataku. Pria itu menoleh padaku.
    
    “ Perrie! Perrie !” pria itu berteriak dan aku sedikit ternganga. Apa yang dia lakukan? mengapa justru dia berteriak bukannya memberi tahu dimana letak kotak itu. Entahlah, dia meneriaki siapa dan ini membuatku sedikit penasaran dan seketika aku melihat seorang perempuan berambut blonde sedang menuruni tangga, apakah itu orang yang ia maksud ? sungguh ! cantik sekali perempuan ini ,apa lagi dengan balutan dress ungunya. Perempuan itu tersenyum padaku dan aku sedikit terkaget lalu membalas senyumnya.
   
     “ what happened , harry ? …. Oh ya tuhan ! kau berkelahi lagi ? ….. kau berkelahi dengan siapa ? …. Dan siapa perempuan ini ?” Tanya perempuan itu bertubi-tubi,aku melihat harry mendengus kesal saat mendegar perkataan yang keluar dari mulut perempuan itu.
   
     “ oh,ayolah perrie bersikaplah biasa padaku ! aku bukan anak kecil, ya memang aku baru saja berkelahi dengan seseorang.” Jawab harry dengan tatapan malas “ dan ini, dia teman satu sekolahku” lanjutnya lalu perempuan itu menatapku lalu menyambutku dengan senyuman. Oh ! tuhan ini sungguh luar biasa. Aku benar-benar iri dengan senyumnya ia menjulurkan tangannya padaku aku sedikit tersentak lalu mengikuti apa yang ia juga lakukan , aku menjulurkan tanganku padanya lalu tersenyum kepadanya.
   
    “ nggg..aku-aku Fleuretta Isabelle”
   
    “ oh, nama yang bagus ! kenalkan aku Perrie Edwards. Aku kakaknya Harry” oh, ini sebuah kejutan bagiku ,nama laki-laki itu harry dan ternyata perempuan itu adalah kakaknya. Yang benar saja ? kakaknya cantik begitu mempesona tapi mempunyai adik seperti laki-laki ini, God sake. Dunia memang kadang terbalik. Aku mendengar pria itu berdehem pelan membuat kami berdua menoleh padanya dia memasang tampang bingung. Oh, ya tuhan ! aku bisa pastikan itu sangat lucu.
   
     “ engg..aku tidak bermaksud menganggu kalian, tapi ayolah kalian melupakanku. Sebaiknya kau perrie tinggalkan aku berdua dengan gadis ini. tapi sebelum itu gadis ini akan mengobati lukaku, apakah kau bisa membantu untuk mencari kotak P3K ?” perempuan itu terkekeh setelah adiknya mengatakan seperti itu, oh tuhan ! suara tertawa mereka sangatlah sama, sama sekali aku tidak bisa membedakannya. Perempuan itu terdiam sejenak lalu beranjak pergi dari ruang tamu, aku masih dalam keadaan berdiri mataku tidak bisa diam menilik keadaan rumah yang luar biasa megahnya ini. aku penasaran , apa dia dilahirkan dari keluarga yang kaya raya ? lihat saja disini aku bisa melihat beberapa guci,lukisan,dan barang-barang antik lainnya yang menurutku mempunyai daya jual yang tinggi. 

      Aku sedikit tersentak saat seketika sebuah tangan kekar mencekram keras tanganku yang membuatku sedikit meringis, aku menoleh aku melihat tangan pria itu sedang mencekram tangan kiriku , ia menarik tanganku itu sedikit membuatku tersaruk dan seketika bokongku telah terhempas pada sofa yang kini pria itu juga duduki. Kini wajahnya tepat berada di hadapanku, aku melihat ia sedikit mengigit bibir bawahnya. Oh, ya tuhan ! aku merasakan ada beberapa kupu-kupu yang beterbangan pada perutku seakan mereka berusaha melilit-lilit perutku. Aku menahan napasku berkali-kali saat wajahnya semakin dekat dengan wajahku, aku merasakan ada partikel panas yang menghinggapi tubuhku, pipiku terasa terpanggang. “ sebaiknya kau duduk, dari pada kau lelah berdiri menunggu kakakku” katanya, kata-katanya terdengar hangat sekali, hangat tidak seperti biasanya ia melontarkan kata-kata dinginnya dan tatapannya yang tidak pernah berubah ! tatapannya seperti elang.


***


Harry Styles’sPoint Of View

    Setelah beberapa menit berlalu kini dia sudah selesai dengan pekerjaannya, dia sudah mengobati luka pada bagian perutku, ada sedikit luka lebam disana dan beberapa kali gadis itu mengucapkan kata maafnya padaku namun aku sama sekali tidak meresponnya. Baiklah,memang ini terlihat jahat namun perempuan itu harus di beri pelajaran. Aku melihat gadis itu sedang melihat-lihat suasana rumahku, sepertinya ia mengagumi arsitektur rumahku.
  “ kau mengaguminya ?” aku bertanya padanya lalu ia menoleh kearahku
  
  “ ya tentu saja ! ini sangat indah” pujinya. Aku terkekeh oh, sepertinya ia benar-benar menyukainya.

-------------------------------------------
To Be Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar